Laris jualan Online atau Toko ?

JAKARTA – Seiring berkembang zaman segala sesuatu kegiatan sudah didukung dengan teknologi begitu juga dengan kegiatan berjualan. Apakah berjualan di online lebih laris daripada di toko?, webinar OKEOCE pada Jumat (25/2/2022).
“Kenapa sih harus ada online?, karena tidak semua orang punya akses ke toko tersebut. Contohnya, karena adanya PPKM kita tidak bisa melakukan pembelian langsung ke toko, sehingga harus dilakukan secara online untuk memenuhi barang – barang yang dibutuhkan” ungkap Indra Uno dalam sambutannya pada Jumat (25/2/2022).

Sudah banyak sekali orang orang yang merintis bisnisnya secara online terutama bagi anak anak muda yang mahir dalam menggunakan internet. Salah satunya Riezka Rahmatiana yang memulai bisnis offline pisang ijo pada tahun 2006 kemudian merintis usaha online yaitu Tokyo banana pada tahun 2012 dengan memanfaatkan instagram bisnis dan menggunakan sistem reseller dan PO. “Keuntungan dari jualan online yaitu modal yang relatif kecil bahkan tanpa modal, minim resiko, akses lebih luas tanpa effort yang lebih banyak, dapat dikerjakan dari rumah, profit lebih banyak karena tidak perlu mengeluarkan biaya sewa tempat. ” ungkapanya.
Salah satu pebisnis muda Nadya Ursula memberikan pemaparan tentang pengalamannya dalam merintis bisnis susu dan yoghurt secara B2C (Business to Customer) yang dimulainya pada umur 19 tahun dimana dia menjual produknya di berbagai tempat wisata di Bandung dan kemudian merintis bisnis keripik singkong dan sudah memiliki pabriknya sendiri. “Kelebihan dari bisnis secara offline adalah omsetnya lebih stabil, omset yang dihasilkan tidak akan naik terlalu tinggi namun juga tidak akan jatuh terlalu jauh tetapi dalam bisnis offline memerlukan modal yang besar untuk sewa tempat atau kantor , dan jangkauannya kecil. Pada bisnis offline yang harus dibangun adalah kepemimpinan, bagaimana dapat memimpin karyawannya, membuat visi dan misi, membangun system, dan menerapkan budaya” ungkapnya.