OK OCE GAN Gelar Bebersih Sungai Cisadeane Bersama Banksasuci, Bentuk Kepedulian Kebersihan Lingkungan

Banten – Tepat pada hari Jumat (30/6), OK OCE GAN yang merupakan Komunitas Penggerak OK OCE Indonesia melakukan gerakan bersih-bersih sungai bersama Banksasuci (Bank Sampah Sungai Cisadane), gerakan tersebut menjadi bentuk kepedulian terhadap kebersihan di bantaran sungai.
Gerakan tersebut diberi tema “Gerbek Sungai Cisadane” (Gerakan Bersih-bersih Keliling), bersih-bersih dilakukan oleh OK OCE GAN dan Banksasuci dengan menggunakan perahu semi boat.
Titik mulai acara dilakukan di Saung Banksasuci Cihuni, Jalan KH. Abdul Latif No.33, Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, tepat pukul 15.00 WIB.
Ketua Umum OK OCE GAN, Evie Sofia mengatakan acara tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
“Acara ini juga sebagai ajang silaturahmi sekaligus dalam rangka memantapkan UMKM yang digagas oleh OK OCE GAN khususnya di wilayah Tangerang ini,” ujar Evie.
Selain itu Evie menggambarkan bahwa OK OCE GAN sudah terbentuk di beberapa titik di Indonesia diantaranya Tangerang, Bogor, Bandung, Sukabumi, Lampung, Jawa Tengah, Bali, Banyuwangi, Nias, Kalimantan Selatan juga Kalimantan Timur.
“Bersih-bersih Sungai merupakan kegiatan positif yang kita lakukan sebagai bentuk kepedulian kita kepada alam, karena sampai saat ini yang namanya permasalahan sampah di sungai tidak pernah selesai, termasuk sungai Cisadane ini,” ujarnya.
Mak Evoy panggilan hangat Evie Sofia memaparkan bahwa program OK OCE GAN selalu berupaya untuk melestarikan lingkungan karena lingkungan merupakan bagian dari kehidupan manusia.
Sementara Kang Uyus selaku founder dari Banksasuci mengatakan, “Alhamdulillah dengan adanya acara hari ini merupakan tambahan energi bagi kami untuk mengurangi persoalan-persoalan di sungai Cisadane, terutama persoalan terkait sampah.
Terimakasih saya ucapkan atas kehadiran GPS hari ini semoga energi positif ini dapat kita tularkan ke semua masyarakat agar dapat melestarikan dan menjaga sungai yang ada,” tambah Kang Uyus.
Karena, lanjutnya, sungai itu adalah sumber atau pusat peradaban. Setiap peradaban-peradaban manusia itu selalu ditemukannya di tepi sungai. Mari kita jaga bersama sungai sebagai pusat peradaban manusia.