#PrayFromHome, Aksi Penggalangan Dana dan Doa Bersama OK OCE Untuk Indonesia

Jakarta – Saat ini Indonesia sedang menghadapi gelombang kedua Covid-19 yang menyebabkan tenaga kesehatan dan rumah sakit kewalahan dalam menghadapinya. Lonjakan Covid ini berdampak pada meningkatnya kebutuhan oksigen dan kebutuhan ruang perawat. Kelangkaan oksigen dan ruang perawat tersebut berakibat pada tidak sedikit warga yang meninggal saat isoman. Varian Delta yang kian hari menyebar dengan pesat membuat lonjakan Covid-19 di berbagai daerah. Riset yang telah dilakukan menyatakan varian Delta memiliki tingkat penularan 40% lebih tinggi (dikutip dari Alodokter.com). 

Namun di tengah keadaan sulit ini, OK OCE INDONESIA hadir untuk membantu sesama dalam menghadapi pandemi bersama para penggerak, mitra swasta, mitra NGO (lembaga swadaya masyarakat), lembaga pendidikan, mitra pemerintahan, dan mitra media melakukan doa bersama dan penggalangan dana. Acara dilakukan sebagai bentuk kemanusiaan dalam membantu khususnya dalam situasi Indonesia yang tengah dilanda pandemi Covid-19.

Indra Uno, Pendiri OK OCE

Indra Uno, Pendiri OK OCE yang turut berbagi pengalaman dan bercerita terkait Covid-19 yang pernah dialami. “Mari kita berdoa bersama apabila ada teman, saudara, keluarga, orangtua, guru yang sedang sakit untuk berdoa bersama-sama memohon kepada Allah untuk mengangkat penyakitnya, Allah sembuhkan penyakitnya, dan Allah jadikan ini sebagai pembersih untuk mereka semua,” ungkapnya dalam Kegiatan yang bertajuk “#PrayFromHome : Mengetuk Pintu Langit, Dari OK OCE Untuk Indonesia Minggu, 18 Juli 2021.

Tidak hanya itu,  Iim Rusyamsi, Ketua Umum OK OCE  selalu mendorong masyarakat untuk sesegera mungkin melakukan vaksin dalam mencegah penyebaran virus. Pandemi ini juga memberikan kabar duka bagi kita tetapi kita harus tetap kuat dalam menghadapinya.

Iim Rusyamsi, Ketua Umum OK OCE

“Mungkin ini kita diingatkan oleh Allah bahwa kematian itu pasti ada, tinggal kapan waktunya dan bagaimana caranya kita meninggal. Kita harus siap diri tapi mudah-mudahkan kita dikuatkan. Mudah-mudahan kita diberi waktu untuk terus bertobat, kita mengucapkan Istighfar setiap waktu untuk dikuatkan.” Tutur Iim Rusyamsi.

Selain itu, Indra juga menambahkan dasar mengapa tercetus ide untuk membangun rumah sakit darurat. Rumah sakit darurat ini dibangun karena keterbatasan produksi oksigen medis terbatas apabila hanya terdapat 40 ribu penambahan kasus perhari. Namun lebih dari itu rumah sakit akan banyak menolak gejala ringan atau sedang karena keterbatasan kapasitas produksi.

“Dalam kondisi seperti ini kita harus bekerja sama dengan produsen gas medis, tetapi masalahnya satu lagi, mereka bisa produksi tetapi tidak bisa mengirim gas ke rumah sakit ini karena pengiriman lewat tangki truk yang besar dan lewat tangki tabung oksigen yang lebih kecil. ” Tutur Indra.

Perlunya kerjasama antar berbagai pihak dalam menyelesaikan permasalahan seperti ini. Salah satu solusi yang dituturkan oleh Indra Uno adalah dengan membangun rumah sakit darurat yang lokasinya berdekatan dengan produsen oksigen guna menanggulangi masalah logistik ini. Untuk itu, di akhir sesi peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut diajak untuk berdoa dan berdonasi melalui galang dana yang digagas OK OCE Indonesia.

Sementara itu Andri Yansyah, Plt Kepala Dinas PPKUKM DKI menjelaskan  terdapat tiga tugas pokok yang harus dilaksanakan bersama-sama oleh pegawai DKI Jakarta. “Pertama yaitu menyelamatkan masyarakat terkonfirmasi Covid-19 baik yang berada di rumah sakit atau yang sedang isoman. Kedua melindungi masyarakat yang belum terkonfirmasi Covid-19 dengan melakukan vaksin. Ketiga yaitu menjamin kebutuhan masyarakat, khususnya kebutuhan pokok selama masa pandemi,”.

Andriyansyah, Plt Kadis PPKUKM DKI Jakarta

“Seluruh ASN yang ada di DKI Jakarta dengan peran dan fungsinya masing-masing, walaupun ada juga yang tidak berperan secara langsung tetapi harus mengambil tanggung jawab untuk sama-sama kita bisa memutus mata rantai Covid-19.” tutur Andri.

Dalam membantu menangani Covid-19 di Indonesia, Dompet Dhuafa saat ini telah membangun crisis center untuk memberikan dukungan layangan kesehatan berupa call center untuk melakukan konsultasi dari pasien positif. Selain itu terdapat juga layanan ambulans untuk merujuk pasien Covid-19. “Namun beberapa waktu terakhir, peningkatan kasus terakhir di Jabodetabek meningkat secara tajam, sehingga beberapa ruang isolasi penuh. Untuk kasus sedang yang memerlukan rumah sakit juga sebagian besar penuh, termasuk jejaring rumah sakit Dompet Dhuafa.” Tambahnya.

Kelangkaan ruang rumah sakit tersebut menjadi masalah utama yang dihadapi saat ini. Rumah sakit lapangan kemudian dibuat dengan menggunakan tenda terkait dengan terus menerus meningkatnya pasien positif sebagai solusi untuk merawat pasien. Dompet Dhuafa memfokuskan call center dalam pengadaan rumah sakit dan penyediaan oksigen. Penambahan rumah sakit lapangan dan oksigen dengan bekerja sama dengan OK OCE dan berbagai pihak yang lain diharapkan untuk dapat terus membantu masyarakat Indonesia menghadapi kesulitan ini.

Dalam acara doa bersama dan penggalangan dana juga turut dihadiri oleh wakil Bakrie Amanah, Teguh Anatawikrama yang memaparkan mengenai ikhtiar yang dilakukan pada saat positif Covid-19.

Teguh Anantawikrama, Wakil Ketua Bakrie Amanah

Terdapat juga video pelaku UMKM anggota OK OCE yang sedang melawan Covid-19 dari Wulan dari HR Academy dan Naufal sebagai sekjen OK OCE SYAM sebagai masyarakat yang terdampak pandemi.

Mari turut serta dalam saling membantu masyarakat yang membutuhkan dan terdampak Covid-19 melalui :

http://okoce.net/rsdaruratokoce

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *