Selain Modal, Masalah Pelaku UMKM Adalah Pola Pikir dan Mental

Bangka Belitung – Peningkatan jumlah UMKM ini membawa pengaruh bagi perekonomian di Indonesia. Mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga peningkatan produk domestik bruto yang cukup besar, yaitu mencapai 60,34 persen di tahun 2018.
Tak heran, pemerintah menurunkan pajak UMKM menjadi 0,5 persen, agar geliat bisnis UMKM semakin berkembang pesat. Namun, ternyata masih banyak para pengusaha UMKM terkendala modal usaha, strategi pemasaran, hingga akses teknologi digital. Akibatnya, usaha mereka berjalan stagnan dan tidak mengalami kemajuan yang signifikan.
Sahmullah Rivqy, Wakil Ketua Umum OK OCE sekaligus sebagai narasumber mengatakan kendala yang acapkali dikeluhkan oleh pelaku UMKM adalah akses pasar, akses permodalan. “Selanjutnya adalah bagaimana mereka punya kemampuan memiliki produk yang lebih menarik, berkualitas dan kemasan yang lebih menarik,” ungkapnya.
Sahmullah menambahkan faktanya masalah terbesar bukan itu urutannya.” Yang paling utama adalah masalah mindset , kalau mindsetnya sudah berubah menjadi lebih tangguh , siap menghadapi persaingan , tidak berkeluh kesah maka mereka dengan sendirinya akan mencari kebutuhan mereka.” tuturnya.
Berbagai hambatan yang dihadapi pelaku UMKM saat ini adalah mindset (pola pikir) dan mental pelaku umkm itu sendiri. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung dan OK OCE akan mengawal dan melakukan pendampingan agar UMKM mandiri serta meminimalisir kendala yang dihadapi.

Kegiatan Pelatihan yang diselenggaran berkolaborasi dengan Dinas UMKM Bangka Belitung, dengan focus pelatihan membahas tentang kepribadian UMKM dan pemetaan hambatan dalam membangun sebuah bisnis.
“Goal yang ingin diwujudkan dari sisi mindset dan mentality yaitu memahami hambatan hambatan mental pelaku UMKM , dan menyelesaikan hambatan mental tersebut sehingga dapat tampil ke public untuk memasarkan, mempromosikan produk produknya. Selain itu knowledge dan skill tetap dibutuhkan. “
Kegiatan yang dilaksanakan di UPTD Balatkop UKM Dinas KUKM Provinsi Bangka Belitung, dilaksanakan hari ini (8/6/2021) hingga 4 hari ke depan diikuti pelaku UMKM dari 2 Kabupaten dan 1 Kota ( Bangka dan Bangka Tengah dan kota Pangkal Pinang ) , peserta yang telah mengikuti pelatihan akan dikawal untuk bergabung pada Komunitas UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia yang terkoneksi dengan OK Oce bersama kurang lebih 500 ribuan anggota pelaku UMKM dan 200 organisasi UMKM di seluruh Indonesia.